Saturday, March 14, 2009

PEDULI PEMILU, AYOOOH!


Bagi T-Zoners yang udah berusia 17 tahun, alias yang baru boleh ikut pemilu, biasa disebut pemilih pemula. Ternyata jumlah pemilih pemula untuk pemilu 2009 lumayan besar lho, hampir mencapai 34% dari 147,219 juta jumlah penduduk Indonesia yang berhak memilih. So, kita nggak mau kan cuma jadi objek pemilu doang. Mentang-mentang baru ikut nyoblos eh nyentang, kita mau aja digiring sana digiring sini buat nambahin jumlah suara aja, tanpa tahu track record calon wakil rakyat dan partainya. Jangan salah lho, biar kata kita masih imutzz ^_^ kita berhak lho buat memilih siapa aja tanpa tekanan dari siapapun. So, sekarang saatnya jadi generasi muda yang cerdas dan kritis dalam menentukan pilihan. Jangan mau jadi bebek yang bisanya cuma whek-whek (???). Bagi T-Zoners yang bercita-cita jadi wakil rakyat, momen pemilu bisa jadi pendidikan politik gratis lho, asyik kan!

Nah, dah mulai gregetan kan? Yuk ikrarkan diri jadi Pemuda Peduli Pemilu!!!
Caranya gimana?

Sebelumnya pastikan dulu kalo identitas kita udah terdaftar di DPT (Daftar Pemilih Tetap). Kan nggak lucu, kalo kita sudah semangat ikut pemilu ternyata belum terdaftar jadi pemilih. Bisa berabe. Gunakan hak suara, jangan mau ‘golput’. Coz satu suara kita ikut menentukan nasib kita dan bangsa kita ke depan (Ciee…). Nggak mau kan dibilang remaja yang cuek sama nasib bangsa sendiri??

Trus langkah selenjutnya neh, cari partai Islam dan wakil rakyat dengan track record relatif bersih yang kadernya berusaha memegang teguh aturan-aturan pokok Islam dan harus cerdas tentunya. Biar kita bisa percaya sama mereka bahwa mereka bisa diandalkan. Jangan sampai salah coblos! Eh salah, bukan COBLOS tapi CONTRENG atau CENTANG!.

Habis itu latihan nyoblos dari sekarang, kalau ada simulasi pemilu datang aja. Paling nggak, tanya-tanya sama yang lebih ngerti deh. Jangan sampai suara kita jadi nggak sah atau abstain.

Pantau pelanggaran-pelanggaran dalam masa kampanye dan laporkan pada Panwaslu terdekat. Ikuti kampanye dengan tertib. Makanya pilih partai yang kampanyenya tertib dan damai, nggak pake ngamuk-ngamuk dan jingkrak-jingkrak segala. Bikin rusuh tauukkk!

Tolak kebiasaan memberikan uang dengan imbalan suara, trus tolak sekalian partainya, baru nyalon aja udah pinter nyogok ato nyuap, gimana kalo udah jadi wakil beneran?? Pokoknya MONEY POLITIC, NO WAY! Ssst, ini juga bisa memberikan pendidikan politik buat parpol yang bersangkutan lho, biar kapok!!! Dengan gitu, kita juga udah ikutan dukung pemilu luber dan jurdil.

Nah, kalau dari sekarang kita udah punya sikap dan perilaku politik yang baik seperti itu, nggak mustahil suatu saat kitalah yang jadi anggota dewan atau pejabat negara. Yang tetap Islami tentunya…amiiiin! (Ref: HANIF, Edisi 23 tahun 2003&berbagai sumber)

Kecil-Kecil Ikutan PEMILU, Siapa TAKUT


Tidak terasa bulan April segera tiba, kalo diitung-itung tinggal satu bulan lagi loh. Bukan karena mau ada perayaan April MOP atau karena mau ada peringatan Hari Kartini, tapi ceritanya nih kita lagi mau ngomongin bangsa kita. Bangsa kita “INDONESIA TERCINTA” yang mau mengadakan hajatan besar. Tepatnya tanggal 9 April 2009, Pemilu 2009 akan digelar. Inilah tahap awal pelaksanaan pemilu yang kedua setelah era reformasi.

Eits, tapi ngapain kita tiba-tiba ngomongin tentang pemilu segala, kita kan anak sekolahan, tugasnya ya sekolah, ya belajar, pemilu bukan urusan kita, betul nggak….?. Jawabannya NGGAK BETUL BUANGET. Emang apa salahnya kalo kita yang anak sekolahan ini ngomongin tentang pemilu, toh memang sudah saatnya, terutama bagi kita-kita yang sudah punya hak pilih, yang sudah ngaku berumur 17 tahun. Nah, kita kudu tahu tuh semua itu.

MENGAPA MUSTI ADA PEMILU SIH !

Sepanjang sejarah kemerdekaannya, sebuah bangsa dan negara perlu memilih wakilnya yang duduk di parlemen ataupun pemimpin negara yang akan memegang tampuk kepemimpinan. Kalau nggak, bayangin aja gimana ruwetnya situasi kepemimpinan di negara itu. Presidennya nggak jelas siapa, wakil rakyat yang bakal ngurus parlemen juga ditunjuk sesuka hati dan asal-asalan.

Demikian juga Indonesia, negara kita yang satu ini (emangnya kita punya negara berapa yah???). Sepanjang sejarah kemerdekaannya, negara kita sudah beberapa kali ngadain pemilu. Memang sih, yang udah-udah kita jadi kecewa berat sama hasil pemilu itu. Baik dari kualitas dan kinerja para anggota dewannya ataupun dari kualitas pemimpinnya. Belum lagi janji-janji politik yang nggak juga terwujud. Bikin kita, bukan hanya yang muda aja, bahkan yang tua sekalipun, jadi eneg sama apapun omongan kaum politisi yang jelas-jelas bernuansa politik juga. Lagi kampanye janjinya seindah bunga, giliran udah duduk di atas lupa berat kayak mendadak terserang amnesia. Terang aja rakyat pemilihnya jadi kecewa berat.

Namun kehidupan bangsa kita harus berjalan terus ke arah yang lebih baik. Masak sih kita nggak kepingin punya anggota dewan yang perhatian sama urusan rakyat, bersih dan anti KKN, plus cerdas pula? Masak sih kita juga nggak kepingin punya presiden yang sangat merakyat, adil, cerdas, nggak doyan jalan-jalan doang, dan bersih, dan bisa bawa rakyatnya jadi sejahtera pula?

Nah, satu-satunya jalan adalah peduli pemilu dan menunaikan semua hak kita untuk memilih wakil rakyat dan pemimpin negara dengan teliti dan benar.

POLITISI BUSUK DAN PRESIDEN MALU-MALUIN? NO WAY…

Ini yang kudu kita waspadai! Politisi busuk bikin bangsa kita makin parah. Bayangin aja, politisi busuk ini mestilah punya daftar dosa segudang. Misalnya dekat dengan kekuasaan orde baru dan orde-orde sebelum atau sesudahnya yang nggak bener, ia juga tidak takut masuk neraka. Lihat aja hobinya KKN dan juga gemar menipu rakyat.

Bahkan tidak jarang sang politisi busuk atau juga politisi hitam (bukan karena kulitnya hitam lhoooo) ini sedang terkena kasus pidana dan perdata. Nah, para caleg yang ketahuan narkoba dan ngelakuin tindak susila juga harusnya masuk kategori politisi busuk. Juga caleg yang suka nipu rakyat dan KPU dengan ngasih ijazah palsu. Hihi…rusak banget yah? Mau jadi anggota dewan aja musti giat bikin ijazah palsu segala…

Nah, politisi busuk ini kalau nasib mengantarkannya jadi presiden atau wapres, atau menteri, bisa lebih berbahaya lagi. Selain bisa saja melakukan kejahatan yang kayak di atas, ia pun berbakat menjadi presiden yang malu-maluin negara. Misalnya, nggak malu-malu memperkaya anak dan cucunya, hingga keponakan dan saudara-saudaranya sekampung dengan menggunakan fasilitas negara atau aksesnya sebagai seorang pejabat.

Politisi busuk dan pejabat malu-maluin ini biasanya juga datang dari partai yang kurang atau bahkan nggak baik. Mungkin juga partai tersebut hanya mengusung nama besar seseorang atau sekelompok orang, tapi sama sekali nggak punya kandidat bersih. Hati-hati ketipu sama partai yang kayak gini!

MENGAPA MESTI PARTAI ISLAM ?

Nah sebagai generasi muda muslim, udah tahu kan kalo kita mestinya memilih pemimpin yang muslim dan dapat dipercaya? Nggak asal milih aja, apalagi memilih pemimpin yang berasal dari partai yang mayoritas anggotanya beragama lain. Kenapa? Karena yang paling ngerti urusan kaum muslim jelas orang muslim itu sendiri. Lagipula biasanya tiap agama kan punya program sendiri-sendiri?

Setelah muslim, kriteria apalagi sih? Ia mesti punya track record bersih, nggak punya riwayat KKN atau tersangkut tindak pidana atau perdata. Ia mesti bisa diandalkan, bisa mewakili rakyat dan bisa membawa kepentingan rakyat, bukan kepentingan partainya saja. Ia juga mesti memegang teguh Al Qur’an dan As Sunnah agar bisa menjalankan roda pemerintahan, baik sebagai pejabat atau anggota dewan, sesuai dengan aturan Islam.

Orang-orang yang kayak gini pastinya datang dari partai Islam yang track recordnya relatif bersih, nggak hanya dari kualitas anggota dewan pada masa sebelumnya, tapi juga dari kredibilitas kadernya. Partai seperti inilah yang insyaAllah bisa menyelamatkan negara ini dari kerusakan yang makin parah. Bareng-bareng sama seluruh rakyat tentunya.

Nah, mau dong punya anggota dewan yang asyik kayak gini, yang nantinya juga akan menuju kepada pejabat negara yang qualified? Of Course lah!

Friday, February 27, 2009

pemuda dan mimpi

smua prestasi besar dunia dihasilkn dr mimpi sebagian org kecil (martin Luther)...
kesempatan terbesar orang yang akan meraih mimpinya adalah seorang pemuda..dengan idealismenya, ketajaman pemikirannya, semangatnya, energinya,

jika kalian bermimpi maka sadarilah..

mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok (Hasan Albanna).

mimpi adalah energi para pemuda...

selamat bermimpi dan bekerja dan belajar untuk konstruksi peradaban

pemuda produktif dan konstruktif harapan bangsa untuk bangkit Indonesia